Nih Peraturan Pertandingan Judo
Pertandingan judo diadakan antara perorangan dan juga beregu. Beberapa kompetisi membagi pertandingan menjadi 8 kategori, menurut berat tubuh. Kompetisi lain membagi pertandingan menurut tingkatan, umur, dan lain-lain. Ada juga yang tidak mengenal pembagian apapun.
Satu pertandingan judo berlangsung selama 3-20 menit. Pemenang ditentukan dengan jalan judoka pertama yang meraih satu angka, baik dengan bantingan maupun kuncian. Jika sesudah waktu yang ditentukan tidak ada pemain yang memperoleh satu angka, pemain dengan nilai lebih tinggi menang atau pertandingan berakhir seri.
Judo, sebagaimana olahraga lain dari Jepang, diselenggarakan dengan penuh tata krama. Kedua judoka membungkuk memberi hormat satu sama lain pada awal dan tamat pertandingan.
Awal pertandingan
Judoka menghadap satu sama lain, meluruskan telapak kaki mereka di belakang garis masing-masing di tengah-tengah arena dan bangkit tegak lurus. Lalu mereka saling membungkuk pada dikala yang sama. Kemudian mereka maju satu langkah, diawali dengan kaki kiri, dan bangkit dengan posisi kuda-kuda alami (shizen hon tai). Sang juri atau wasit kemudian berkata "Mulai" (Hajime) dan pertandingan pun dimulai.
Akhir pertandingan
Kedua judoka kembali dalam posisi kuda-kuda alami dan menghadap satu sama lain satu langkah di depan garis mereka masing-masing. Juri kemudian mengumumkan hasil pertandingan, dan kedua kontestan mundur selangkah ke belakang garis dimulai dengan kaki kanan. Mereka kemudian membungkuk lagi dan keluar dari arena.
Sistem penilaian
Satu angka (ippon) dapat diperoleh dengan jalan:
Setengah angka (waza ari) dapat diperoleh dengan cara:
Dua waza ari berarti satu angka, namun setengah angka saja tidak cukup untuk memilih seorang pemenang, maka oleh para perancang pertandingan dibuatlah sistem angka tambahan.
Tambahan (yuko dan koka) yang tidak peduli berapapun tidak akan mengungguli satu 'Setengah-angka', namun sanggup menjadi penentu jikalau masing masing judoka memperoleh nilai yang sama (1W1Y0K - 1 Waza dan 1 Yuko menang melawan 1W0Y9K - 1 Waza dan 9 Koka). Angka komplemen ini diperoleh jikalau teknik yang diperagakan tidak cukup manis untuk memperoleh nilai setengah (yuko) atau tidak cukup manis untuk memperoleh yuko (koka). Tidak jarang suatu pertandingan ditentukan dengan banyaknya yuko dan koka yang diperoleh (karena satu angka otomatis menang dan dua setengah-angka juga otomatis menang)
Jika jumlah nilai yang diperoleh kedua judoka sama, maka adakala suatu pertandingan memakai sistem pemungutan bunyi antara kedua hakim sudut dan juri (dengan total tiga suara).
Teknik terlarang
Teknik-teknik atau waza yang berbahaya tidak diijinkan penggunaannya. Total teknik terlarang berjumlah 31 (32 untuk perempuan). Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi, tergantung seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Untuk tiap-tiap jenis pelanggaran, pertandingan dilarang sejenak dan kedua judoka kembali ke garis masing-masing.
Pelanggaran ringan (shido) ialah peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak seberapa berbahaya. Judoka diberi peringatan awasete chui jikalau melakukannya untuk kedua kalinya. Pelanggaran ini mempunyai nilai berkebalikan dengan satu koka. Beberapa tindakan yang akan menerima peringatan:
Pelanggaran kecil (chui) adalah peringatan untuk pelanggaran yang lebih berat dari pelanggaran ringan. Pelanggaran ini mempunyai pengaruh negatif sebesar yuko Beberapa misalnya sebagai berikut:
Pelanggaran berat (keikoku) adalah pelanggaran yang sanggup dikenai hukuman dan teguran keras. Judoka yang melaksanakan pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah angka. Dua pelanggaran kecil memungkinkan dikenainya hukuman yang sama. Contoh pelanggaran-pelanggaran berat:
Pelanggaran serius (hansoku make) ialah pelanggaran yang sanggup menciptakan seorang judoka didiskualifikasi alasannya melaksanakan pelanggaran yang sangat berat sehingga membahayakan baik lawannya maupun orang lain. Empat kali peringatan (shido) juga sanggup dikenai hukuman ini.
Satu pertandingan judo berlangsung selama 3-20 menit. Pemenang ditentukan dengan jalan judoka pertama yang meraih satu angka, baik dengan bantingan maupun kuncian. Jika sesudah waktu yang ditentukan tidak ada pemain yang memperoleh satu angka, pemain dengan nilai lebih tinggi menang atau pertandingan berakhir seri.
Judo, sebagaimana olahraga lain dari Jepang, diselenggarakan dengan penuh tata krama. Kedua judoka membungkuk memberi hormat satu sama lain pada awal dan tamat pertandingan.
Awal pertandingan
Judoka menghadap satu sama lain, meluruskan telapak kaki mereka di belakang garis masing-masing di tengah-tengah arena dan bangkit tegak lurus. Lalu mereka saling membungkuk pada dikala yang sama. Kemudian mereka maju satu langkah, diawali dengan kaki kiri, dan bangkit dengan posisi kuda-kuda alami (shizen hon tai). Sang juri atau wasit kemudian berkata "Mulai" (Hajime) dan pertandingan pun dimulai.
Akhir pertandingan
Kedua judoka kembali dalam posisi kuda-kuda alami dan menghadap satu sama lain satu langkah di depan garis mereka masing-masing. Juri kemudian mengumumkan hasil pertandingan, dan kedua kontestan mundur selangkah ke belakang garis dimulai dengan kaki kanan. Mereka kemudian membungkuk lagi dan keluar dari arena.
Sistem penilaian
Satu angka (ippon) dapat diperoleh dengan jalan:
- Bantingan (nage waza): Jika judoka sanggup mengungguli teknik lawan dengan membantingnya dengan tenaga dan kecepatan dengan punggung membentur lantai terlebih dahulu.
- Kuncian (katame waza): Jika judoka berhasil mengunci lawan sehingga ia mengucapkan kata "Aku menyerah!" (maitta), atau menepuk lantai dua kali dengan tangan atau kaki, pingsan, atau jikalau kuncian tersebut berlangsung paling sedikit 30 detik (osae waza) dan diumumkan bahwa pertandingan berakhir (osae komi)
Setengah angka (waza ari) dapat diperoleh dengan cara:
- Bantingan: Jika teknik judoka cukup manis namun tidak hingga layak untuk mendapatkan angka penuh.
- Kuncian: Jika judoka berhasil mengunci lawannya selama paling tidak 25 detik.
Dua waza ari berarti satu angka, namun setengah angka saja tidak cukup untuk memilih seorang pemenang, maka oleh para perancang pertandingan dibuatlah sistem angka tambahan.
Tambahan (yuko dan koka) yang tidak peduli berapapun tidak akan mengungguli satu 'Setengah-angka', namun sanggup menjadi penentu jikalau masing masing judoka memperoleh nilai yang sama (1W1Y0K - 1 Waza dan 1 Yuko menang melawan 1W0Y9K - 1 Waza dan 9 Koka). Angka komplemen ini diperoleh jikalau teknik yang diperagakan tidak cukup manis untuk memperoleh nilai setengah (yuko) atau tidak cukup manis untuk memperoleh yuko (koka). Tidak jarang suatu pertandingan ditentukan dengan banyaknya yuko dan koka yang diperoleh (karena satu angka otomatis menang dan dua setengah-angka juga otomatis menang)
Jika jumlah nilai yang diperoleh kedua judoka sama, maka adakala suatu pertandingan memakai sistem pemungutan bunyi antara kedua hakim sudut dan juri (dengan total tiga suara).
Teknik terlarang
Teknik-teknik atau waza yang berbahaya tidak diijinkan penggunaannya. Total teknik terlarang berjumlah 31 (32 untuk perempuan). Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi, tergantung seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Untuk tiap-tiap jenis pelanggaran, pertandingan dilarang sejenak dan kedua judoka kembali ke garis masing-masing.
Pelanggaran ringan (shido) ialah peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak seberapa berbahaya. Judoka diberi peringatan awasete chui jikalau melakukannya untuk kedua kalinya. Pelanggaran ini mempunyai nilai berkebalikan dengan satu koka. Beberapa tindakan yang akan menerima peringatan:
- Seorang judoka kehilangan semangat bertarung dan tidak menyerang selama lebih dari 30 detik
- Melepas ikat pinggang lawan atau ikat pinggang sendiri tanpa izin dari juri
- Melilit tangan lawan dengan ujung ikat pinggang (atau ujung baju)
- Memelintir atau berpegang pada ujung lengan baju maupun celana lawan
- Memasukkan bab seragam lawan manapun ke dalam ekspresi (menggigit seragam lawan)
- Menyentuh wajah lawan dengan bab tangan atau kaki manapun
- Menarik rambut lawan
- Mengunci telapak tangan lawan dengan telapak tangan sendiri selama lebih dari 6 detik dalam posisi berdiri
Pelanggaran kecil (chui) adalah peringatan untuk pelanggaran yang lebih berat dari pelanggaran ringan. Pelanggaran ini mempunyai pengaruh negatif sebesar yuko Beberapa misalnya sebagai berikut:
- Memasukkan bab kaki manapun ke seragam lawan, baik ikat pinggang maupun jaket, selama kuncian dilakukan lawan
- Mencoba mematahkan jari lawan untuk melepaskan genggaman lawan
- Menendang tangan lawan dengan kaki atau lutut untuk lepas dari cengkeraman lawan
Pelanggaran berat (keikoku) adalah pelanggaran yang sanggup dikenai hukuman dan teguran keras. Judoka yang melaksanakan pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah angka. Dua pelanggaran kecil memungkinkan dikenainya hukuman yang sama. Contoh pelanggaran-pelanggaran berat:
- Mengunci lengan lawan (kansetsu waza) di manapun selain di sikut
- Menarik lawan yang tergeletak menengadah ke atas di lantai dan kemudian membantingnya kembali
- Seorang judoka melaksanakan tindakan berbahaya apapun yang bertentangan dengan jiwa judo.
Pelanggaran serius (hansoku make) ialah pelanggaran yang sanggup menciptakan seorang judoka didiskualifikasi alasannya melaksanakan pelanggaran yang sangat berat sehingga membahayakan baik lawannya maupun orang lain. Empat kali peringatan (shido) juga sanggup dikenai hukuman ini.