Widget HTML Atas

Nih Sejarah Lompat Tinggi

 Meskipun event lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada ollmpiade kuno Nih Sejarah Lompat Tinggi
Meskipun event lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada ollmpiade kuno, kompetisi lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal masa ke-19 tepatnya di Skotlandia dengan ketinggian 1,68 meter. Pada masa itu akseptor memakai metode pendekatan eksklusif atau teknik gunting. Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gaya-gaya tertentu yang harus dikuasai semoga akseptor terhindar dari kecelakaan. Pada masa ke -19 akseptor lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah yang berumput dengan gaya gunting, yakni dengan cara membelakangi. Gaya tersebut ternyata banyak mengakibatkan cedera bagi para peserta. Sementara kini, lompat tinggi dilakukan dengan mendarat di atas matras sehingga kecelakaan sanggup di minimalisir. Atlet lompat tinggi kini banyak memakai teknik fosbury flop.

Sekitar masa ke-20, teknik gaya gunting telah dimodernkan oleh warga Irish-American M.F. Sweeney’s Eastern cut-off, tetapi bab belakang mendatar ketika melompat melewati palang. Sweeney telah berhasil membuat teknik yang populer dan membuat rekor 6’ 5 5/8’’ (1.97m) pada tahun 1895. Gaya inilah gaya yang mula-mula dipakai oleh Sweeny dan seterusnya orang-orang Pantai Timur Amerika menggunakannya.

Seorang lagi warga Amerika, M.F. Horine, memajukan dan membuat teknik yang lebih efisien yakni Gaya Guling Barat. Ia berhasil melompat setinggi 6 kaki 7 inci pada tahun 1912 dan gaya tersebut ditiru juga oleh semua peserta-peserta Amerika Barat. Dengan demikian terciptalah gaya lompat gres yang diberi nama Guling Barat Gaya ini lebih baik dan lebuh populer dari gaya timur atau gaya gunting.

Pelompat Amerika dan Rusia telah memakai satu gaya yang menjadi panutan pelompat-pelompat yang lain, yakni gaya kelana. Ini merupakan satu gaya lompat tinggi yang cukup popular dan dari segi mekanik pergerakan gaya ini sungguh menguntungkan dan melebihi dari gaya-gaya lompatan yang lain. Dalam pertandingan Olimpiade di Roma dalam tahun 1960, 17 orang akseptor memasuki pertandingan selesai dan dari 17 orang akseptor itu 14 orang memakai gaya kelana. Hal ini mengambarkan kepopularan gaya ini.

Diantara semua gaya-gaya lompat tinggi yang telah dipakai oleh para atlet maka gaya guling barat dan gaya kelana sajalah yang banyak digunakan.

Artikel yang berafiliasi dengan Lompat tinggi: