Widget HTML Atas

Nih Klarifikasi Mengenai Harkatan Nampon

 tahapan sistematis dan terstruktur untuk menyalurkan tenaga dalam yang sudah digali pada  Nih Penjelasan Mengenai Harkatan Nampon
Ada dua tahap didalam latihan Nampon, yaitu tahap penempaan tenaga dalam dan tahap penyaluran tenaga dalam (harkatan).

Harkatan merupakan metoda / tahapan sistematis dan terstruktur untuk menyalurkan tenaga dalam yang sudah digali pada tahap penempaan. Pelajaran harkatan merupakan pelajaran belakang layar dengan kata lain setiap anggota yang sudah mendapatkan harkatan diwajibkan merahasiakan pelajaran tersebut kepada siapapun juga, kecuali menerima izin dari Guru.

Dalam aplikasi sehari-sehari termasuk untuk pengobatan, dipakai kombinasi dari beberapa jurus harkat untuk menghasilkan pengaruh yang diinginkan.

Harkatan Awal yaitu kegiatan yang paling bersejarah dan berkesan bagi para anggota baru, lantaran pada hari itulah para anggota akan segera mengetahui makna dan hakekat jurus lalu memetik hasil dari latihan selama beberapa bulan bahkan hingga tahunan bersusah payah, dilatih terus tanpa mengenal lelah di Padepokan untuk mengasah jurus. Harkatan Awal merupakan sarana dan media interaksi seluruh elemen dan komponen PPSN sekaligus menumbuhkan perilaku solidaritas, loyalitas dan militansi silih asah, silih asih, silih asuh seluruh Anggota PPSN-Paguron Pencak Silat Nampon.


Tahapan sebelum menerima Harkatan Nampon

Paguron Pencak Silat Nampon dalam rangka mempertahankan eksistensi para anggotanya memiliki 5 pilar penyangga. 5 pilar ini sebagai pegangan supaya kegiatan pembelajaran para anggota sanggup berkesinambungan, berjenjang di mulai dengan berguru menempa Power Energi tenaga dalam (Sabuk hitam), lalu dilatih peka (Sabuk Hijau), dilanjutkan dengan latihan waspada (Sabuk Oranye), dilanjutkan dengan latihan waskita (Sabuk Oranye strip hitam) dan jadinya berguru bijaksana.

Di PPS Nampon setiap anggota dilatih dan digembleng fisik dan mentalnya dengan pelajaran 10 jurus utama, banyak sekali variasi dan pendalaman jurus. Kepada anggota diberikan pelajaran makna jurus, baik makna kesehatan, makna bela diri dan filosofi jurus. Selanjutnya pelajaran teori jurus ini sangat penting lantaran apabila tidak mengerti dan tidak memahami apa itu makna jurus, baik makna kesehatan maupun makna bela diri ataupun filosofi jurus maka usang kelamaan anggota akan merasa bosan dengan hanya berguru 10 jurus (meuni teu aya kamajuan, majar teh cenah bararosen palajaran teh, eta deui eta deui).

Kesepuluh jurus itu yaitu : Jurus Hiji, Jurus Dua Jeblag, Jurus Dua Teundeut, Jurus Tilu Manis, Jurus Opat Lewat, Jurus Opat Tomplok, Jurus Opat Giles, Jurus Opat Colok, Jurus Opat Potong, Jurus Lima.

Baca: "10 Jurus Dasar Silat Nampon"

Anggota gres dalam beberapa pertemuan berhak dinaikkan jurusnya tentu sehabis dinyatakan layak naik jurus oleh pelatih/guru. Oleh lantaran itu diwajibkan kepada anggota gres untuk melatih dan mengulang-ulang jurusnya di rumah sehingga setiap pertemuan di kawasan latihan hanya untuk penilaian saja.

Kemudian sehabis beres menuntaskan dan menguasai 10 jurus di atas diharuskan mengikuti evaluasi, artinya diuji jurus-jurusnya oleh Dewan Guru. Puncak dari seluruh kegiatan pembelajaran di atas yaitu diperbolehkan mengikuti harkatan awal.

Harkatan Awal yaitu suatu kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu di mana anggota gres punya kesempatan untuk mendapatkan dari Guru kunci belakang layar atau teknik mempergunakan power energi tenaga dalam yang sudah berhasil ditempa oleh setiap anggota baru. Ada tata tertib, perjanjian khidmat mengikuti harkatan awal yaitu antara Guru dan akseptor harkatan awal itu sendiri, lalu satu hal apabila anggota gres sudah mendapatkan belakang layar harkat dari Guru, maka tidak berhak untuk membukakan lagi belakang layar harkat itu kepada orang lain di luar PPSN, bahkan dengan sesama anggota beda tingkat.


Sumber: