Widget HTML Atas

Nih Profil Tokoh-Tokoh Silat Dari Minangkabau

Silat Minangkabau (bahasa Minangkabau: silek Minangkabau) yaitu seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat Minangkabau mempunyai watak suka merantau sejak beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus mempunyai bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di perjalanan atau di rantau, contohnya diserang atau dirampok orang. Di samping sebagai bekal untuk merantau, silek penting untuk pertahanan nagari terhadap bahaya dari luar. Berikut ini beberapa Tokoh silat Minangkabau yang dikenal...


Edward Lebe

 yaitu seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau Nih Profil Tokoh-Tokoh Silat dari Minangkabau
Edward Lebe
Edward Lebe yaitu seorang tokoh pencak silat dan guru besar (grand master) silat Indonesia. Dengan basis silat harimau Minangkabau, ia mendirikan sekolah tinggi silat Harimau Pasaman Baringin Sakti. Ia juga pernah aktif sebagai pengurus pada PB IPSI.


Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam


 yaitu seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau Nih Profil Tokoh-Tokoh Silat dari Minangkabau
Datuk Edwel

Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam, yang bersahabat dipanggil Datuk Edwel (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 6 Juli 1963; umur 53 tahun) yaitu seorang koreografer gerak silat, pelestari dan hebat Silat Harimau Minangkabau.

Datuk Edwel mewarisi ilmu silat harimau dari kakek buyutnya, Inyiak Angguik, yang dikenal mempunyai ilmu telepati bebuyutan dengan harimau Sumatera di hutan dekat kampung halamannya, Balingka, Agam, Sumatera Barat pada masa kolonial. Inyiak Angguik memelihara 8 ekor harimau yang semuanya hidup liar di hutan Pasaman sebelah kampung mereka. Dengan para harimau itulah Inyiak Angguik melatih jurus-jurus silat di kolong rumah panggungnya dengan bergelut dan bercanda. Jurus-jurus silat ini kesudahannya berkembang alami menggandakan gerak Harimau Sumatera, bergelut satu sama lain dan kini dikenal sebagai Silat Harimau.

Saat ini Datuk Edwel merupakan guru besar di Perguruan Silat Harimau Minangkabau yang telah banyak memperlihatkan training silat pada banyak sekali pihak, diantaranya Perguruan Satria Muda Indonesia, Batalion Resimen Komando Kostrad 328 (Serpong), Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (Depok) dan melatih anggota satuan keamanan stasiun televisi RCTI.

Edwel Yusri yaitu seorang sarjana aturan lulusan Universitas Muhammadiyah, Jakarta, namun kecintaannya pada warisan budaya bangsa yaitu silek (silat) Harimau Minangkabau yang terancam kepunahan, ia justru menggeluti secara total dunia silat tersebut. Ia sangat aktif memperlihatkan training silat tersebut di banyak sekali tempat di Jakarta, terutama di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Untuk mendukung aktivitasnya itu, Edwel mendirikan Yayasan Paguyuban Ikhlas. Melalui yayasan tersebut, Edwel bersama koleganya, Sekjen Persilat (Persekutuan Silat Antarbangsa), Hariadi Anwar juga telah menerbitkan buku ihwal silat Harimau Minangkabau dalam bahasa Inggris.

Pengalamannya yang banyak dalam training silat telah membawanya ke banyak sekali negara di dunia, menyerupai ke Belanda, dan pada tahun 2004, ia dan anak didiknya pernah tampil di International Martial Arts Festival di Paris, Perancis.

Edwel Yusri juga merupakan koreografer gerak silat dalam film Merantau yang dibintangi oleh Iko Uwais dan Christine Hakim pada tahun 2009.


Emral Djamal Datuk Rajo Mudo
 yaitu seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau Nih Profil Tokoh-Tokoh Silat dari Minangkabau
Emral Djamal Datuk Rajo Mudo

Emral Djamal Datuk Rajo Mudo (lahir di Nagari Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 22 Maret 1944; umur 72 tahun) yaitu seorang budayawan, penggali dan pencetus silat tradisional Minangkabau, sekaligus penghulu dari Suku Tanjung di Nagari Bayang. Ia sering menjadi narasumber dan pemakalah pada banyak sekali lembaga diskusi ihwal budaya alam Minangkabau, baik di dalam atau di luar tempat Sumatera Barat. Tulisan-tulisannya banyak dimuat dalam beberapa harian yang terbit di Padang.

Ia banyak menulis ihwal silek, adat, dan sejarah Minangkabau yang digali dari warisan tradisi di Minangkabau yang berupa pidato-pidato adat, gelar-gelar adat, pitutur, wawancara dengan para pemuka budpekerti dan tuo silek, pepatah petitih, dan naskah-naskah kuno. Ia menjadi salah seorang pencetus kegiatan Galanggang Siliah Baganti (GSB), suatu program ekspo silat tradisional Minangkabau sebagai bentuk konkret dari upaya mempertahankan tradisi silek di Minangkabau dari kepunahan.

Sejak tahun 1989, ia mulai menelusuri, meneliti, dan menulis sejarah Kesultanan Inderapura atas usul Sutan Boerhanoeddin Sultan Firmansyah Alamsyah, hebat waris Kerajaan Kesultanan Inderapura semoga tidak karam begitu saja alasannya lokasi Inderapura ketika kini terpencil dan jauh dari sentra kota. Sulit membayangkan ketika kini bahwa Kerajaan Inderapura pada masa kemudian yaitu tempat yang besar dan ramai dikunjungi oleh banyak sekali bangsa di seluruh dunia. Penelitian tersebut kemudian dimuat di Harian Singgalang dalam bentuk goresan pena bersambung dan naskah ranji raja-raja di Kesultanan Inderapura yang dimiliki oleh Soetan Boerhanoeddin dipublikasikan pada Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara VIII di kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 26–28 Juli 2004.


Erizal Chaniago

 yaitu seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau Nih Profil Tokoh-Tokoh Silat dari Minangkabau
Erizal Chaniago
Erizal Chaniago yaitu seorang tokoh olahraga Indonesia. Ia menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). (Sumber: Wikipedia)