Widget HTML Atas

Nih Penyebaran Dan Efek Silek Di Indonesia

Penyebaran dan imbas silek di Indonesia Nih Penyebaran dan imbas silek di Indonesia
Silek yang menyebar ke daerah rantau (luar daerah Minangkabau) ada yang masih mempertahankan format aslinya ada yang telah menyatu dengan fatwa silat lain di daerah Nusantara. Beberapa akademi silat menyatukan unsur-unsur silat di Nusantara dan Silek Minang masuk ke dalam jenis silat yang memengaruhi gerakan silat mereka. Beberapa pola yang sanggup diberikan adalah:
  • Silek 21 Hari atau dikenal juga dengan nama Silek Pusako Minang : Silat ini berkembang di wilayah perbatasan antara Pasaman dan Provinsi Riau. Silat ini masih jarang diungkapkan di dalam kajian Silek Minangkabau jadi keterangan ihwal silat ini masih terbatas dan dalam penelitian. Silat ini lebih menekankan aspek spiritual dan berasal dari kalangan pengamal tarekat di Minangkabau. Saat ini masih ada keturunan Pagaruyung Minangkabau yang mengajarkan silat ini di beberapa daerah di Provinsi Riau, menyerupai di Rokan Hulu (Kuntu Darussalam), Mandau Duri, Rokan Hilir, dan Perawang. Silat ini tergolong jenis yang ditakuti di daerah tersebut dan juga berkembang hingga ke Malaysia.
  • Silat Sabandar dari Tanah Sunda dikembangkan oleh perantau Minangkabau yang berjulukan Mohammad Kosim di Kampung Sabandar, Jawa Barat. Silek ini disegani di Tanah Sunda. Seiring dengan perkembangan dan pembauran dengan tradisi silat di Tanah Sunda, silat ini telah mengalami variasi sehingga bentuknya menjadi khas untuk daerah tersebut.
  • Silat Pangian di Kuantan Singgigi, Provinsi Riau, terdiri dari Silek Pangian Jantan dan Silek Pangian Batino. Silek Pangian ini asalnya dari daerah Pangian, Lintau, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Silek ini yaitu silek yang legendaris dan disegani dari wilayah Kuantan. Di Kuantan tentu saja silek ini telah mengalami perkembangan dan menjadi ciri khas dari tradisi wilayah tersebut. Awalnya pendiri dari silek ini yaitu petinggi dari kerajaan Minangkabau yang pergi ke daerah Kuantan.
  • Silek Minangkabau menyebar ke daerah Deli (sekitar Medan) di Pesisir Timur Provinsi Sumatera Utara akhir migrasi penduduk Minangkabau pada masa lalu. Saat kini tradisi silat itu masih ada.
  • Perguruan Silat Setia Hati, yaitu akademi besar dari Tanah Jawa. Pada masa dahulunya, pendiri dari akademi ini, Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo banyak berguru dari silek Minangkabau di samping berguru dari aneka macam fatwa dari silat di Tanah Sunda, Betawi, Aceh, dan daerah lain di Nusantara. Silek Minangkabau telah menjadi unsur penting dalam jurus-jurus Perguruan Setia Hati. Setidaknya hampir semua fatwa silek penting di Minangkabau telah beliau pelajari selama di Sumatera Barat pada tahun 1894-1898. Dia yaitu tokoh yang menghargai sumber keilmuannya, sehingga beliau memberi nama setiap jurus yang diajarkannya dengan sumber asal gerakan itu. Dia mempunyai moral jagoan yang mulia dan menghargai guru.
  • Silat Perisai Diri, yang didirikan oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo atau dikenal dengan Pak Dirdjo, mempunyai beberapa unsur Minangkabau di dalam gerakannya. Silat Perisai Diri mempunyai abjad silat tersendiri yang merupakan hasil kreativitas gemilang dari pendirinya. Perisai Diri termasuk akademi silat terbesar di Indonesia dengan cabang di aneka macam negara.
  • Satria Muda Indonesia, yang pada awalnya berasal dari Perguruan Silat Baringan Sakti yang mengajarkan silek Minangkabau, kemudian berkembang dengan menarik aneka macam fatwa silat di Indonesia ke dalam perguruannya.
  • Silat Baginda di Sulawesi Utara yaitu silat yang berasal dari pengawal Tuanku Iman Bonjol yang berjulukan Bagindo Tan Labiah (Tan Lobe) yang dibuang ke Manado pada tahun 1840. Tan Labiah meninggal dunia pada tahun 1888. (Sumber)